Tips
Panaskan Oven Selama 10-15 menit Sebelum Memanggang Kue / Cake.
Loyang Cake di Rak no 2 dari bawah.
Gunakan Butter (Mentega) untuk cake yang lezat dan lembut
Gunakan kuning telur yang lebih banyak jika tanpa putih telur ,tambahkan kuning telur sesuai jumlah putih telur yang dikurangi.
Untuk hasil gorengan yang kering tidak berminyak ,campur minyak sayur dengan mentega putih 1:1 atau bisa dicampur dengan minyak padat.
Jumat, 22 Mei 2009
Pancake Saus Caramel
Bahan:
1/4 sdt ragi instan
4 sdm air hangat
3 btr telur
100 gr gula pasir
150 gr tepung terigu
100 gr labu kuning kukus, haluskan
150 ml santan
Saus Karamel:
100 gr gula pasir
2 sdm air
1 sdt mentega
50 ml air
1 sdt maizena, larutkan dengan sedikit air
Cara Membuat:
1. Campur ragi instan dan air hangat, aduk rata lalu diamkan 15 menit sampai berbuih.
2. Campur labu halus dan santan, aduk rata, sisihkan.
3. Kocok telur dan gula pasir sampai mengembang, masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai rata.
4. Masukkan campuran labu dan santan sedikit-sedikit sambil diaduk sampai rata, diamkan selama 30 menit.
5. Panaskan wajan dadar, tuang adonan 1 sendok sayur ukuran kecil, biarkan hingga berlubang-lubang kecil dan matang. Angkat.
6. Buat karamel: panaskan gula pasir dan 2 sendok makan air, biarkan sampai gula larut dan agak gosong. Masukkan mentega dan air, didihkan. Bila perlu, tambahkan larutan maizena. Angkat. Sajikan panekuk dengan saus karamel.
@tabloid nova
Jumat, 15 Mei 2009
AYAM PANGGANG RASA PEDAS
Bahan:
10 ptg sayap ayam
1 sdm air jeruk nipis
1 sdt garam
5 lbr daun mangkokan, iris tipis
1 lbr daun kunyit, iris tipis
200 ml santan dari ½ btr kelapa
1 sdm garam
Haluskan:
10 bh cabai merah
8 bh bawang merah
3 siung bawang putih
4 bh kemiri
1 bh tomat
2 cm kunyit
1 cm jahe
Cara membuat:
1. Lumuri sayap ayam dengan air jeruk nipis dan garam. Diamkan 15 menit.
2. Masukkan santan ke dalam wajan, tambahkan bumbu halus. Masak sambil diaduk hingga bumbu matang.
3. Tambahkan potongan sayap ayam, garam, daun mangkokan, dan daun kunyit iris. Aduk hingga kuah mengental dan bumbu meresap.
4. Bakar sayap ayam hingga harum. Angkat, hidangkan dengan nasi hangat.
Untuk 4 orang
Resep: Erwin Kuditawati
Uji Dapur: Klub Nova
Happy cooking!
Susu Sapi Membuat Bayi Alergi
Dokter spesialis anak ahli imunologi Dr Zakiudin Munasir mengatakan, susu sapi dan produk turunan susu sapi lainnya merupakan penyebab alergi terbesar, terutama pada bayi.
Dr Zakiudin Munasir, dalam seminar "Apakah Alergi diturunkan Secara Genetik" di Jakarta, Selasa, mengatakan, susu sapi yang merupakan protein asing utama bagi bayi pada bulan-bulan awal kehidupannya berpotensi menimbulkan reaksi alergi yang pertama kali, dengan gejala-gejala pada saluran cerna seperti diare dan muntah.
Menurut dia, adanya protein asing dalam tubuh bayi dan ditambah kondisi saluran pencernaannya yang belum sempurna, sehingga bayi rentan mengalami alergi yang diakibatkan oleh susu sapi ini.
"Makanan yang cocok untuk bayi adalah ASI (air susu ibu). Itulah sebabnya, bayi disarankan diberi ASI (air susu ibu) eksklusif, setidaknya hingga usia 6 bulan," kata Zakiudin.
Fungsi ASI dalam mencegah alergi karena mengandung zat gizi lengkap yang dibutuhkan bayi, termasuk protein "Hypo allergenik", DHA, probiotik dan kolostrum yang dapat melindungi bayi dari alergi.
Alergi merupakan reaksi kekebalan tubuh yang menyimpang atau berubah dari normal yang dapat menimbulkan gejala merugikan tubuh mulai dari gangguan pernafasan, kulit hingga mata.
Selain susu sapi, Zaikudin juga menyebut makanan lain, seperti telur, makanan laut, kacang-kacangan dan masih banyak lagi macamnya pemicu alergi.
Zakiudin menjelaskan bahwa angka kejadian alergi terus meningkat sejalan dengan perubahan pola hidup masyarakat yang semakin modern.
Dia menyebut, banyaknya zat yang terkandung di dalam makanan dan minuman, selain itu tingginya polusi saat ini merupakan penyebab terjadinya alergi.
"Memang alergi di Indonesia tidak sebesar di negara maju lainnya, namun ityu perlu diwaspadai," tegasnya.
Zakiudin menyebut tiga tindakan pencegahan terjadinya alergi, yakni menghindari pencetus alergi, menjalani hidup sehat dan memakai obat-obatan.
"Jika terjadi alergi, hindari makanan atau hal lain yang menjadi pemicunya. Jika sudah terjadi yang lakukan dengan obat-obatan atau terapi," katanya.
Terkait pengobatan alergi, dokter biasanya memberikan obat-obatan seperti antihistamin dan kortikosteroid (baik yang diberikan lewat mulut, suntikan, maupun inhalasi) untuk memperkuat dinding sel mast dalam tubuh pasien.
Sumber :KOMPAS.COM
Langganan:
Postingan (Atom)